Interpersonal 1
A. Sejarah Komunitas Online
Seperti yang kita ketahui jaringan komputer
yang mendunia yang disebut Internet, berkembang begitu sangat cepat. Internet
memfasilitasi interaksi online yang cukup besar.Interaksi ini membentuk suatu
komunitas yang disebut komunitas online. Komunitas ini memiliki berbagai
kepentingan dari kelompok-kelompok
kecil yang terlibat dalam diskusi dengan topik
tertentu, sampai jaringan pemasaran barang dan informasi. Media ini juga
bisa digunakan untuk agenda kepentingan politik, sarana komunikasi keluarga dan
etnis, penjualan barang konsumsi, sampai kepentingan perusahaan
multinasional.
Perkembangan
komunitas online:
1. Tahun 1997 Muncul situs jejaring
sosial pertama yaitu Sixdegree.com walaupun sebenarnya pada tahun 1995 terdapat
situs Classmates.com yang juga merupakan situs jejaring sosial namun,
Sixdegree.com di anggap lebih menawarkan sebuah situs jejaring sosial di
banding Classmates.com.
2.
Tahun 1999 Muncul situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger. situs ini
menawarkan penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri. sehingga
pengguna dari Blogger ini bisa memuat hal tentang apapun. termasuk hal pribadi
ataupun untuk mengkritisi pemerintah. sehingga bisa di katakan blogger ini
menjadi tonggak berkembangnya sebuah Media sosial.
3.
Kaskus lahir pada tanggal 6 November 1999 oleh tiga pemuda asal Indonesia yang
sedang melanjutkan studi di Seattle, Amerika Serikat. Mulanya Kaskus yang
dikembangkan oleh Andrew, Ronald, dan Budi ini dibuat untuk memenuhi tugas
kuliah mereka. Konsep awal Kaskus sebenarnya adalah situs yang mampu
mengentaskan dahaga mahasiswa Indonesia di luar negeri akan kampung halaman
melalui berita-berita Indonesia.Situs www.kaskus.us pada saat ini dikelola oleh
PT. Darta Media Indonesia. Anggotanya, yang pada saat ini berjumlah lebih dari
2.000.000 member, tidak hanya berdomisili dari Indonesia namun tersebar juga
hingga negara lainnya. Pengguna Kaskus umumnya berasal dari kalangan remaja
hingga orang dewasa.
4.
Tahun 2002 Berdirinya Friendster, situs jejaring sosial yang pada saat itu
menjadi booming, dan keberadaan sebuah media sosial menjadi fenomenal akibat
ledakan para penggunanya.
5.
Tahun 2003 Berdirinya LinkedIn, tak hanya berguna untuk bersosial, LinkedIn
juga berguna untuk mencari pekerjaan, sehingga fungsi dari sebuah Media Sosial
makin berkembang.
6.
Tahun 2003 Berdirinya MySpace, MySpace menawarkan kemudahan dalam menggunakannya,
sehingga myspace di katakan situs jejaring sosial yang user friendly.
7.
Tahun 2004 Lahirnya Facebook, situs jejaring sosial yang terkenal hingga sampai
saat ini, merupakan salah satu situs jejaring sosial yang memiliki anggota
terbanyak.
8.
Tahun 2006 Lahirnya Twitter, situs jejaring sosial yang berbeda dengan yang
lainnya, karena pengguna dari Twitter hanya bisa mengupdate status atau yang
bernama Tweet ini yang hanya di batasi 140 karakter.
9.
Tahun 2011 Lahirnya Google+, google meluncurkan situs jejaring sosialnya yang
bernama google+, namun pada awal peluncuran. google+ hanya sebatas pada orang
yang telah di invite oleh google. Setelah itu google+ di luncurkan secara umum.
Dalam sosiologi dan
psikologi serta dalam genre populer lebih, ruang virtual memungkinkan untuk konstruksi
identitas. Dalam interaksi online, sebagai tempat yang dinegoisasikan ,
direproduksi, dan diindeks, yang bias tidak sesuai dengan konteks
offline. Sifat dari interaksi “kelompok online dapat secara
signifikan berbeda untuk komunitas offline mereka “(Morton 2001, hal 4) Dalam
antropologi, beberapa peneliti telah
mencoba melihat fenomena online dalam konteks yang
lebih luas, termasuk aspek kekuasaan dan hierarki sosial.
Mereka menghubungkan dengan
keadilan, masalah sosial, akibat dan dampak, perbedaan kesempatan dalam akses
kepada teknologi informasi, termasuk internet. Fenomena internet menarik
untuk mengajukan pertanyaan bahwa, apakah metode penelitian etnografi bisa
menggunakan tehnologi baru, termasuk penelitian online, wawancara online,
dan bagaimana dengan privasi.
B. Polarisasi Dalam Internet
Jumlah pengguna Internet yang besar dan
semakin berkembang, telah mewujudkan budaya Internet. Internet juga mempunyai
pengaruh yang besar atas ilmu, pendapat, dan pandangan dunia terhadap suatu
hal. Dengan hanya berpandukan mesin pencari seperti Google, pengguna di seluruh
dunia mempunyai akses Internet yang mudah atas bermacam-macam informasi.
Berdasarkan perbedaan status, keadaan, kepribadian, dan kebiasaan para pengguna internet umumnya akan terbentuk kelompok-kelompok atau forum-forum yang memiliki tujuan masing-masing. Pengelompokan di internet juga dapat berasal dari fasilitas internet yang beragam seperti beragamnya layanan yang disediakan internet seperti fasilitas jejaring sosial, fasilitas streaming, fasilitas berbagi informasi, fasilitas unggah dan unduh, fasilitas jual beli, fasilitas cloud software, dan sebagainya. Hal tersebut dapat kita katakan sebagai sebuah polarisasi internet, yang daripadanya akan terbentuk kelompok-kelompok pengguna
Berdasarkan perbedaan status, keadaan, kepribadian, dan kebiasaan para pengguna internet umumnya akan terbentuk kelompok-kelompok atau forum-forum yang memiliki tujuan masing-masing. Pengelompokan di internet juga dapat berasal dari fasilitas internet yang beragam seperti beragamnya layanan yang disediakan internet seperti fasilitas jejaring sosial, fasilitas streaming, fasilitas berbagi informasi, fasilitas unggah dan unduh, fasilitas jual beli, fasilitas cloud software, dan sebagainya. Hal tersebut dapat kita katakan sebagai sebuah polarisasi internet, yang daripadanya akan terbentuk kelompok-kelompok pengguna
Maka disadari atau
tidak anda sudah ikut terpolarisasi dan menjadi bagian dari salah satu kelompok
pengguna salah satu fasilitas jejaring sosial diatas. Karena tanpa disadari
anda akan mengatakan hal seperti “Hai kamu sudah mendapatkan materi yang aku
share di facebook” atau “Periksa tweet saya ya, mungkin kamu akan terkejut” dan
anda akan mengatakan hal yang demikian hanya dengan orang yang memiliki akun di
jejaring sosial yang sama karena tidak mungkin anda menyuruh orang yang hanya
memiliki akun facebook untuk menanggapi tweet anda maupun sebaliknya terkecuali
telah dilakukan proses sinkronisasi daiantara keduanya.
C. Kelompok Unik Dalam Internet
Di dalam dunia
internet terdapat banyak sekali kelompok-kelompok atau yang biasa disebut
dengan komunitas. Mulai dari kelompok musik, kelompok jual beli barang,
kelompok sosial, dsb. Ini sangat bermanfaat bagi si pengguna karena mulai dari
dunia maya kita dapat mengenal satu sama lain orang-orang yang mempunyai hobi
dan kebiasaan yang sama. Dengan adanya kelompok unik ini melalui internet kita
dapat bersosialisasi dengan anggota-anggota lain.
Di atas kita sudah
jelaskan apa saja kelompok-kelompok yang ada di dalam internet. Mungkin sudah
banyak orang yang mengenal dengan kelompok musik dengan berbagai macam aliran,
kalau sudah mendengar kata tersebut maka anggota-anggota yang ikut bergabung
dalam kelompok itu akan sangat bangga dan senang karena di dalamnya terdapat
berbagai macam hal yang bisa mereka lakukan seperti membuat jadwal berkumpul
atau gathering guna saling mengenal dan saling berbagi dalam bermusik Di
Indonesia ini sudah beribu-ribu macam kelompok dan mereka bisa saling
berinteraksi satu dengan yang lain dengan sesama komunitas. Banyak cara yang
kita dapatkan untuk mendapatkan sesuatu yang baru, yang merupakan salah satu
dari apa yang kita gemari. Selain menambah teman kelompok unik di dalam
internet ini adalah kita bisa menambah wawasan apa yang tadinya belum pernah
kita dengar, belum pernah kita pahami dengan adanya kelompok ini wawasan kita
menjadi luas dan menambah pengalaman-pengalaman baru yang sangat menarik dan
seru.
D. Kelompok Kerja dan Brainstorming
Brainstorming
adalah grup kreativitas teknik di mana sebuah kelompok mencoba untukmenemukan
solusi untuk suatu masalah tertentu dengan mengumpulkan daftar ide
spontandisumbangkan oleh para anggotanya. Brainstorming dikembangkan dan
diciptakan oleh AlexOsborn Faickney pada tahun 1953 melalui buku Terapan Imajinasi.
Dalam buku itu, Osborntidak hanya
mengusulkan metode curah pendapat, tetapi juga membentuk aturan yang
efektifuntuk hosting sesi brainstorming.Brainstorming telah menjadi teknik
kelompok populer dan telah menimbulkan perhatian diakademisi. Beberapa penelitian
telah dilakukan untuk menguji dalil Osborn bahwa brainstorming lebih
efektif daripada individu yang bekerja sendiri dalam menghasilkanide. Beberapa
peneliti telah menyimpulkan bahwa pernyataan tersebut adalah
palsu(brainstorming adalah tidak efektif), sementara yang lain menemukan
kelemahan dalam penelitian dan menetapkan bahwa hasilnya tidak meyakinkan.
Selanjutnya, para peneliti telahmembuat modifikasi atau variasi diusulkan
brainstorming dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas brainstorming.
Namun, tidak ada bukti empiris yang menunjukkan bahwavariasi lebih efektif
daripada teknik asli.Meskipun demikian, brainstorming dapat dari utilitas besar
ketika kelompok rekeningtersebut untuk, dan bekerja untuk meminimalkan proses
kelompok yang mengurangiefektivitas.
Brainstorming adalah sebuah alat bantu yang
digunakan untuk mengeluarkan ide dari setiap anggota tim yang dilakukan secara
terstruktur dan sistematis. Kesuksesan Brainstorming dapat
dilihat dari suasana bebas tanpa kritik untuk menggali ide kreatif atau solusi
alternatif tanpa batas. Brainstorming mulai dikenalkan pada
tahun 1950-an dan menjadi tidak dipisahkan dari TQM (Total Quality
Management), namun tak hanya disitu penerapannya, Brainstorming dapat
digunakan di segala bidang.
Brainstorming dapat memberi inspirasi,
memperluas wawasan, merupakan pembelajaran dalam mengambil keputusan, selain
itu menciptakan kesetaraan dan melibatkan seluruh anggota tim. namun saat
ini Brainstorming juga dapat dilakukan tanpa harus berkumpul
dalam satu ruangan, namun juga dapat dilakukan di dunia maya atau
telekonferensi dengan jarak ribuan meter.
MODEL-MODEL dari BRAINSTORMING,
ANTARA LAIN :
1.
Verbal Brainstorming adalah kegiatan bertukar pikiran dalam sebuah
kelompok yang dilakukan secara verbal dengan tatap muka dalam sebuah pertemuan
langsung.
2.
Nominal Brainstorming adalah kegiatan bertukar pikiran dalam sebuah
kelompok akan tetapi tidak dilakukan secara langsung artinya ketika bertukar
pikiran menggunakan alat bantu seperti kertas atau dengan cara chatting.
3.
Electronic Brainstorming adalah kegiatan bertukar pikiran dalam sebuah
kelompok yang dilakukan secara elektronik dengan menggunakan alat seperti group
support system.
E Kelompok Kerja Virtual
Kelompok kerja virtual adalah sebuah "ruang kerja" yang
berlokasi di dunia internet, di mana seorang individu dapat menyelesaikan
tugas-tugas yang diperlukan untuk melaksanakan bisnis profesional atau pribadi
tanpa memiliki "fisik" lokasi usaha. Kelompok kerja virtual merupakan
sebuah bentuk aplikasi layanan perkantoran dalam format virtual yang bekerja
secara online. Pengaturan operasional dan fungsional suatu Kelompok kerja
virtual memungkinkan pemilik bisnis dan karyawan untuk bekerja dari lokasi di
manapun dengan menggunakan teknologi komputer seperti PC, laptop, ponsel dan
akses internet. Kelompok kerja virtual menggunakan teknologi komputer
guna menghubungkan orang-orang yang terpisah secara fisik guna mencapai sasaran
bersama.Teknik tersebut memungkinkan orang saling bekerjasama lewat metode
online, kendati mereka dipisahkan yuridiksi negara bahkan benua.
Kelompok kerja virtual dapat melakukan lebih banyak hal ketimbang
kelompok kerja lainnya, terutama dalam hal berbagi informasi, pembuatan
keputusan, dan perampungan pekerjaan. Mereka terdiri atas para anggota dari
organisasi yang sama ataupun hubungan anggota organ dengan para pekerja dari organisasi
lain semisal supplier ataupun partner perusahaan.
Munculnya kelompok-kelompok atau komunitas di internet memang bukanlah
suatu hal asing lagi bagi kita sekarang ini. Banyak sekali kelompok-kelompok
unik tertentu yang menggunakan internet sebagai wadah kelompok kerja mereka,
yang kemudian disebut kelompok kerja virtual. Kelompok kerja virtual adalah
suatu kelompok yang menggunakan aktivitas virtual untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan atau tugas tertentu. Ya, sebenarnya internet telah menyediakan
berbagai media virtual untuk memudahkan kita dalam bekerja baik itu secara
individu maupun kelompok. Apa saja? Dari mulai fasilitas e-mail, chatroom,
bahkan media sosial sekalipun bisa dijadikan wadah kelompok kerja virtual, atau
kelompok tersebut bisa membuat semacam jaringan sosial tersendiri untuk mereka
yang digunakan untuk menuntaskan pekerjaan mereka. Kemampuan bersosialisasi non
verbal dan bekerjasama yang tinggi dari para professional membuat mereka mampu
membentuk kelompok kerja virtual. Membentuk team saat ada pekerjaan yang harus
ditangani dan membubarkan diri ketika pekerjaan tersebut telah selesai.
Team kerja virtual seperti itu hanya bisa dibentuk oleh para
professional yang sudah bisa bertindak indenpenden bagi dirinya sendiri. Mereka
hanya jadi terikat ketika sedang menangani suatu proyek yang dikerjakan oleh
team virtual. hal seperti ini sudah biasa di gunakan dalam dunia hiburan, kerja
kelompok dengan jenis seperti ini disebut juga dengan organisasi semu yang
dapat bekerja secara profesional.
Berikut adalah
beberapa hal penting dalam membangun serta meng-organisasikan sebuah tim kerja
kelompok virtual:
1. Driver
(mengembangkan gagasan, memberi arah, menemukan hal-hal baru).
2. Planner
(menghitung kebutuhan tim, merencanakan strategi kerja, menyusun jadwal).
3. Enabler (ahli
memecahkan masalah, mengelola sarana / sumber daya, menyebarkan gagasan melakukan
negosiasi).
4. Exec (mau
bekerja menghasilkan output, mengkoordinir dan memelihara tim).
5. Controller
(membuat catatan, mengaudit dan mengevaluasi kemajuan tim).
Adapun cara
mengontrol para pegawai dalam kerja virtual adalah dengan memberikan orientasi
bekerja secara tim, sebab berdasarkan observasi seseorang yang bekerja secara
tim memiliki tingkat sikap bertanggung jawab yang lebih tinggi dibandingkan
dengan orang yang bekerja secara individu Tujuan
Kelompok kerja
virtual timbul sebagai upaya untuk mewujudkan efisiensi kerja yang berujung
pada penekanan biaya (cost reduction) yang salah satunya adalah pengurangan
penggunaan lingkungan kantor secara fisik. Sebuah kantor virtual dapat
memberikan penghematan yang signifikan dan fleksibilitas dibandingkan dengan
menyewa ruang kantor tradisional. Kelompok kerja virtual merupakan implementasi
dari upaya otomasi perkantoran (office automation) yang bertujuan membantu pemilik
atau karyawan perusahaan untuk meningkatkan produktifitas kerja. Keberadaan
kantor virtual seorang pemilik atau karyawan persahaan dapat “datang” ke kantor
secara cepatyang sebetulnya, kedatangan dan kepergian tersebut berlangsung
secara virtual yang tidak secara fisik datang dan hadir di lingkungan kantor.
0 comments: